
Aceh Tamiang, PKPA Indonesia – Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bersama KONSORSIUM SMART dan Forum Stakeholder Perlindungan Anak, dengan dukungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, sukses menyelenggarakan Exit Strategy Workshop dan penutupan program Mengelola Risiko melalui Penguatan Kapasitas Daerah dan Masyarakat dalam Tindakan Antisipatif terhadap Bencana (MARS CDCAAD). Program ini mendapat pendanaan dari HOIFA dalam kerangka ToGETHER 2.0 dan telah mencapai tahap akhir pelaksanaan di tingkat kabupaten maupun desa.
Fandy Zulmi, mewakili manajemen PKPA, menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder, termasuk pemerintah daerah, lembaga, komunitas lokal, serta masyarakat desa yang telah berperan dalam keberhasilan program ini. Ia berharap agar keberlanjutan aktivitas, peningkatan kapasitas masyarakat, dan pemeliharaan fasilitas yang telah dibangun terus dilakukan agar dampaknya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat Aceh Tamiang.
Selama empat bulan implementasi, program ini telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis. Andi Nur Muhammad, selaku koordinator program, memaparkan bahwa beberapa capaian utama mencakup penyusunan dokumen rencana kontijensi kabupaten, pelatihan pertolongan pertama non-medis, serta pembangunan fasilitas MCK dan sumber air bersih di enam desa dampingan. Upaya ini bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.



Di tahap akhir, program ini juga berhasil membangun dua depot air minum R.O di wilayah hulu dan hilir, mengembangkan mekanisme Empat Desa Bersaudara di hilir, serta memasang jalur evakuasi dan titik kumpul di Kampung Teluk Kemiri dan Teluk Kepayang. Dengan mempertimbangkan keberlanjutan aktivitas dan pemeliharaan fasilitas yang telah dibangun, tim program merumuskan strategi pengakhiran program untuk memastikan dampak jangka panjang bagi masyarakat setempat.
Workshop strategi penutupan dan keberlanjutan program MARS CDCAAD dilaksanakan pada Jumat, 14 Maret 2025, di MAA Hall Kabupaten Aceh Tamiang. Tujuan utama kegiatan ini meliputi persiapan keberlanjutan program setelah intervensi utama berakhir, identifikasi serta mitigasi risiko yang tersisa, serta evaluasi dan pembelajaran dari keseluruhan pelaksanaan program guna perbaikan di masa mendatang.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menghasilkan rencana aksi yang mendukung pengurangan risiko bencana melalui penguatan kapasitas pemerintah dan komunitas, identifikasi serta mitigasi risiko yang tersisa, serta dokumentasi pembelajaran dari program sebagai referensi untuk program serupa di masa depan. Dengan demikian, masyarakat Aceh Tamiang dapat semakin siap dalam menghadapi tantangan bencana dan meningkatkan ketahanan wilayah secara berkelanjutan.