Blog

Sosialisasikan Perlindungan Anak di Ranah Digital, Tim Cyber Safety Kota Palu Kunjungi Pesantren Tahfiz Anwarul Quran

Medan, PKPA Indonesia – Pemahaman yang mendalam mengenai risiko dan manfaat media sosial menjadi sangat penting mengingat maraknya kejahatan online yang semakin kompleks dan berdampak luas. Kejahatan online, seperti penipuan, perundungan siber, dan eksploitasi, telah menjadi ancaman serius di era digital ini. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang penggunaan internet adalah salah satu komitmen utama Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA).

Program Stopping Cyber Crime Against Children: More Safety and Protection on the Internet atau dikenal sebagai Global Program (GP) yang didukung oleh Kindernothilfe (KNH) Germany melakukan kunjungan ke Pesantren Tahfiz Anwarul Quran pada Rabu (11/9/2024). Kunjungan kali ini diwakili oleh Wardi dan Kiki dari tim program Cyber Safety Kota Palu.

Sebelumnya, pada 10 September 2024, tim GP telah melakukan kunjungan ke UIN Datokarama Palu dan bertemu langsung dengan pengurus Pesantren Tahfiz Anwarul Quran, Umi, yang juga menjabat sebagai psikolog anak dan dosen Bimbingan Konseling Islam di UIN Kota Palu. Umi menyarankan agar PKPA bersedia mengunjungi pesantren tersebut.

“Pentingnya memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, tentang potensi bahaya dari mengakses dunia online tidak bisa dianggap remeh. Dengan berkembangnya teknologi digital, risiko seperti penipuan, perundungan siber, dan eksploitasi semakin meningkat. Oleh karena itu, edukasi yang efektif mengenai keamanan digital sangatlah penting untuk melindungi generasi muda dari ancaman itu. Melalui arahan dari Kak Umi, kami melakukan kunjungan ke Pesantren Tahfiz Anwarul Quran sebagai langkah strategis untuk menyebarluaskan pengetahuan ini secara langsung kepada santri.” Ungkap perwakilan Satgas Cyber Safety Kiki.

Kunjungan ke Pesantren Tahfiz Anwarul Quran ini dihadiri oleh pendiri pesantren, Uzt Ali, seluruh pendidik pesantren, serta seluruh santri. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Koordinator Wilayah Program Cyber Safety Wardi yang memperkenalkan Yayasan PKPA dan Satgas Digital Safety—komunitas anak dampingan dari yayasan PKPA Palu. Wardi juga memberikan penjelasan mengenai situasi terkini di internet dan media sosial, serta memberikan kesempatan kepada santri untuk bertanya dan berbagi pengalaman mereka terkait penggunaan ponsel. Mengingat aturan ketat pesantren dalam penggunaan ponsel, yang hanya mengizinkan penggunaan ponsel pada hari libur, diskusi ini menjadi sangat relevan.

Pada kesempatan ini, Kiki turut memperkenalkan Board Game kepada adik-adik santri serta aplikasi game terbaru dari Yayasan PKPA sebagai alternatif pengisi waktu luang saat libur sekolah. Umi menyambut baik inisiatif ini dan merekomendasikan pemberian sesi khusus untuk mempelajari serta menilai Board Game dan game online. Kunjungan berikutnya telah dijadwalkan pada 19 September 2024, di mana Wardi dan Satgas Digital Safety akan kembali untuk melakukan sharing session dan pembelajaran mengenai isu-isu digital terkini.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Yayasan PKPA atas kehadirannya di pesantren kami. Melalui kegiatan ini, kami menjadi lebih paham mengenai risiko dan manfaat media sosial di era digital ini, terutama mengingat banyaknya kasus online serta anggapan bahwa anak pesantren kurang familiar dengan media sosial,” ucap Uzt Ali yang ditemui pasca kegiatan pada Rabu (11/9/2024).

Dengan adanya sharing session bersama Satgas Digital Safety, Uzt Ali berharap santri Pesantren Tahfiz Anwarul Quran dapat memperoleh pandangan baru tentang penggunaan internet dan media sosial, serta belajar untuk menggunakannya secara positif dan waspada terhadap potensi bahaya online.

Kegiatan inipun diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan IEC sebagai simbol dari kerjasama yang terjalin.

Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA)
PKPA Menjaga Anak Indonesia

Kontak Pengaduan Kasus