Seperti kata pepatah “Tak Kenal Maka Tak Sayang”, PKPA melakukan kegiatan fokus grup diskusi (FGD) Partisipatif untuk mengidentifikasi fasilitas pengurangan resiko bencana (PRB) berdasarkan kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini diawali dengan paparan PKPA terkait program perlindungan dan partisipasi masyarakat terdampak bencana di Sulawesi Tengah. Program ini akan dilakukan melalui pengurangan kemiskinan dan pengurangan risiko bencana yang holistik dan inklusif.
Kegiatan ini diselenggarakan pada 11-12 Januari 2022 di Sibalaya Selatan dan Sibalaya Barat. FGD ini dihadiri oleh 56 peserta yang berasal dari berbagai stakeholder diantaranya Dinas P3A, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan UMKM, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, BPBD, PMI, Puskesmas Kamaipura, Camat Tanambulava Kabupaten Sigi, Kepala Desa Sibalaya Barat, Kepala Desa Sibalaya Selatan, Kepala Sekolah SD Inpres Malakantu, Kepala Sekolah SD Satu Atap Sibalaya Selatan, serta tokoh masyarakat yang ada di dua desa.
Mohammad Baghdad selaku Manajer Area PKPA Sulawesi Tengah menyatakan bahwa respon peserta begitu antusias dan para stakeholder memberikan dukungan penuh terhadap program yang akan dijalankan PKPA di kedua desa. Perwakilan dinas aktif berdisuksi dan memberikan pertanyaan ataupun saran untuk keberhasilan program. Annas selaku Camat Tanambulava juga menyampaikan terima kasih kepada PKPA karena telah memilih dua desa yang memang membutuhkan sentuhan nyata peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat.
“Saya sangat berterima kasih kepada PKPA yang sudah memilih masuk ke wilayah Kecamatan Tanambulava. Dengan ini saya sangat mengharapkan kepada masyarakat agar dapat mengikuti pelatihan dan pendampingan dengan serius dan sepenuhnya.” pungkasnya. (DMC – Taufik)