Kota Palu – Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak di Sulawesi Tengah mengadakan pelatihan pemanfaatan E-Learning bagi tenaga pendidik di tingkatan SMA dan SMP yang berada di Kota Palu. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari sejak tanggal 19 –20 Oktober 2023 dan di ikuti oleh 15 Guru.
Kegiatan di hari pertama dipandu oleh Kak Ayu Lestari secara hybrid, dimana dalam sesi ini penjelasan mengenai tampilan awal yang berisi tujuan awal pembuatan e-learning dan materi di dalamnya secara khusus ditujukan kepada tenaga pendidik. Di dalam materi tersebut, terdapat testimoni dan pemaparan materi berbentuk video yang dibuat oleh anak-anak yang berasal dari Kota Medan dan Kota Palu. Dijelaskan pula kolaborasi yang dibangun PKPA bersama berbagai mitra dalam Penyusunan Materi materi serta Konten dalam E Learning. Mitra yang bekerjasama diantaranya Kementrian Pendidikan, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Terkait, IDCOP dan Siberkreasi.
Modul Pembelajaran E-Learning terbagi menjadi tujuh section yang masing masing diberi tajuk Perkenalan Course E- Learing, Hak Anak, Hati Hati di Sekitar, Dunia Digitalku, Jangan Takut, Digital Heroes dan terakhir Penutup. Setelah fungsi dan kegunaan materi modul E-Learning di jelaskan, selanjutnya Koordinator Wilayah Cyber Safety memandu peserta untuk mengerjakan E-Learning pada device masing-masing.
Peserta kembali mengerjakan course di hari ke dua dengan panduan dari Koordinator Wilayah Program Cyber safety. Di sela-sela menyelesaikan modul E-Learning, terdapat juga diskusi mengenai materi SRA (Sekolah Ramah Anak). Materi ini menjadi hal yang menurut peserta harus diketahui sekolah-sekolah yang ada di Kota Palu. Menurut peserta yang hadir, masih banyak ditemui sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah ramah anak namun tidak mengerti kenapa sekolahnya dikategorikan sebagai sekolah ramah anak.
Hal lain yang menjadi pembahasana menarik adalah modul interaktif yang membuat peserta semakin bersemangat dalam mengerjakan course demi course yang melelahkan namun menariknya sungguh luar biasa. Ibu Nova Chaniago selaku fasilitator nasional anti bullying yang juga merupakan guru bimbingan konseling (BK) dari SMAN 6 Kota Palu mengatakan bahwa E- Learning PKPA ini sangat relevan untuk para guru karena walau terlihat mudah dan familiar dengan pertanyaan mengenai hak hak anak, namun peserta akan salah menjawab kuis yang disajikan apabila tidak teliti dalam menyimak pertanyaannya.
Di akhir kegiatan peserta bersepakat menyusun rencana tindak lanjut untuk membagikan dan memandu rekan guru di sekolah masing-masing untuk menggunakan E-Learning PKPA untuk meningkatkan kapasitas terkait pemahaman model pembelajaran interaktif mengenai sekolah ramah anak, bahaya bullying serta pemahaman hak anak. (DMC)