
Medan, PKPA Indonesia – Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) kembali melanjutkan dialog kolaboratif dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Sumatera Utara pada Selasa (1/7) di Kantor DP3AKB Provsu. Pelaksanaan kegiatan ini sendiri dapat dilakukan melalui dukungan pendanaan dari Kindernothilfe (KNH) dan Terre des Hommes (TdH). Kegiatan ini disambut hangat oleh Kepala Dinas DP3AKB Provsu Dewi Purwanti, S.S., M.Si dan jajaran sebagai bentuk dukungan atas keterlibatan aktif Yayasan PKPA dalam menyukseskan perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2025.
Kegiatan ini diawali dengan paparan dari Manager Program PKPA Fandy Zulmi yang menyampaikan perjalanan PKPA selama 28 tahun dalam menjaga, melindungi, dan memperjuangkan hak anak serta perempuan. Sejak berdiri pada tahun 1996, PKPA telah aktif dalam isu-isu strategis seperti penghapusan pekerja anak, perlindungan anak dari kekerasan, penguatan keluarga dan komunitas, hingga respons kemanusiaan berbasis perlindungan anak di berbagai wilayah Indonesia. Kiprah PKPA selama ini juga telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, baik nasional maupun internasional.
“Tahun ini, PKPA menyambut Hari Anak Nasional 2025 dengan menginisiasi FESTIKA (Festival Kreativitas Anak), sebuah ruang perayaan yang mendorong ruang ekspresi dan partisipasi anak secara holistik,” ujar Fandy. “FESTIKA tahun ini menjadi sangat istimewa karena untuk pertama kalinya naik ke tingkat provinsi melalui kolaborasi strategis bersama DP3AKB Provinsi Sumatera Utara.” imbuhnya.
Menambahkan hal tersebut, Koordinator Program PKPA Muchammad Fauzan menyampaikan bahwa FESTIKA bukan hanya perayaan sesaat, tetapi bagian dari rangkaian gerakan panjang untuk memperkuat kampanye perlindungan anak di Sumatera Utara. “Kami melihat FESTIKA sebagai titik tolak dari serangkaian inisiatif yang akan terus bergulir hingga akhir tahun. Salah satunya adalah #RunForChildProtection yang akan diinisiasi pada bulan November sebagai bentuk kampanye publik yang mengajak semua pihak turut bergerak bersama untuk perlindungan anak,” ungkapnya.



Pertemuan ini menjadi ruang diskusi terbuka untuk merancang skema kolaborasi dan kemitraan yang akan menjembatani berbagai rangkaian acara menuju puncak perayaan HAN pada 26 Juli 2025 di Aula Raja Inal Siregar (RIS), Kantor Gubernur Sumatera Utara. Beberapa rangkaian kegiatan yang akan dihadirkan antara lain PKPA Goes to Community, di mana tim akan mengunjungi komunitas secara langsung untuk memberikan edukasi kepada anak dan orang tua. Selain itu, Podcast Suara Anak akan menjadi medium suara anak dalam membahas berbagai isu penting dari perspektif mereka sendiri. Kegiatan lain seperti kunjungan ke ruang publik juga dirancang untuk mendorong eksplorasi dan advokasi anak di ruang kota. Tak kalah penting, FESTIKA juga akan diperkaya dengan berbagai aktivitas kreatif dan edukatif lainnya yang menyenangkan namun tetap bermuatan nilai.
Kepala DP3AKB Provsu Dewi Purwanti menyampaikan antusiasmenya terhadap keberagaman kegiatan yang dirancang bersama. “Kami sangat mengapresiasi FESTIKA sebagai bagian dari upaya menyuarakan dan melibatkan anak-anak secara aktif. Kegiatan ini bukan hanya penting, tapi juga menyenangkan. Tahun ini, kita juga akan mengadakan nobar film animasi ‘Jumbo’ bersama anak-anak sebagai bagian dari kampanye HAN 2025 melalui media yang ramah anak dan edukatif,” ujar Dewi.
PKPA merasa terhormat telah dipercaya oleh DP3AKB Provsu sebagai mitra utama dalam penyelenggaraan perayaan HAN 2025. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat sipil sangat mungkin dilakukan secara bermakna, inklusif, dan berdampak bagi anak-anak di Sumatera Utara. Melalui FESTIKA, PKPA dan DP3AKB berharap dapat memperkuat peran anak sebagai subjek pembangunan sekaligus menggaungkan pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak anak di setiap lini kehidupan.
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA)