Blog

FFA 2017: SELE-SELE ONNY KRESNAWAN

Memang, karya film dengan cara dan sudut pandang anak yang didampingi orang dewasa berperspektif anak pada gelaran FFA Festivalfilmanak tahun ke 10 kali ini pun tak kalah seru dari tahun-tahun sebelumnya.

Tak heran, bila Dewan Juri pun matanya sempat berkaca-kaca dibuat salah satu film, ngaku ajalah Kak Misran Lubis hehee….Saya pikir, ini bukan soal sekedar sedih karena ceritanya, tapi lebih kepada si sutradara film yang mampu cukup baik merefleksikan realitas sosial melalui ruang kreasi imajinatifnya dalam seni meracik gambar bergerak. Penceritaan dan pengadengan yang bisa ternikmati secara bahasa film dari awal hingga akhir membuat kami betah dalam ruang penjurian hingga jelang malam hari. Perasaan kita bisa dibuat jadi campuraduk, senang, bangga dan penuh haru.

Sang sutradara anak (namanya masih dirahasiakan pada panitia hingga Penganugerahan FFA tiba, begitu kan Bang Sulaiman ZM, Ayoe Lestari, Ismail AL Mariza. M Taufik Pradana dkk) cukup baik bisa memanfaatkan kamera sebagai alat bercerita dan menyampaikan gagasanya secara sinematik, bukan menjadikan kamera sekedar alat perekam gambar.  

“Kalau buat film kamera hanya kamu jadikan sekedar alat perekam saja, ya jadi jurnalis tipi saja lah, rekam peristiwanya” demikian saya selalu ingat pesan dari mentor saya Mas Panji Wibowo dan Totot Indrarto, maturnuwun mas, semoga sekali waktu bisa bergabung untuk berbagi pada anak-anak di FFA

Ini salah satu yang membuat saya takjub, EXT. DI SEBUAH TEMPAT BERMAIN- SORE: Kamera ECU pada sebuah pistol mainan. Dorrrr….seorang anak menggeliat, menangis kesakitan akibat matanya terkena peluru, pedas dirasa. 

CUT TO: Seorang ibu di dapur, kamera CU mengarah pada bawang yang sedang di irisnya. CUT TO: seorang anak datang menangis sambil mengusap matanya yang masih pedih, merengek mendekati ibunya yang sedang mengupas bawang…..

Kak Ilhamsyah terimaksih untuk postingan ulang FFA tahun lalu, tak berlebihan juga sepertinya bila anda mengucapkan selamat dan berharap besar akan kemajuan yang lebih baik pada sineas anak masa depan ini. Adik-adik peserta FFA tunggu tanggal mainnya di acara Penganugerahan nya, semoga yang terbaik bagi kalian, bagi Anak-anak Indonesia!! Terimakasih pada Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) yang terus berupaya memfasilitasi gelaran FFA dari tahun ke tahun tanpa henti cc, Ibu Dir Keumala Dewi 

*Sele2 Dewan Juri FFA 2017 1. Hj. Nurlela, SH, M.AP |Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Utara, 2. Misran Lubis |Pegiat Perlindungan Anak 3. Onny Kresnawan |Praktisi Film

*Salam seni dan budaya pada kakak2 di Dewan Kesenian Medan cc Kak Rianto Ahgly dan Dewan Kesenian Sumatera Utara (DKSU Persiapan) Kak Baharuddin Saputra semoga di tahun mendatang bisa bersinergi pada anak-anak berbakat di FFA ini

Kontak Pengaduan Kasus