Kepada Bapak Presiden RI, Bapak Joko Widodo.
Assalamualaikum.wr.wb.
Selamat pagi, siang, sore ataupun malam, kapan pun bapak membaca surat saya ini.
Perkenalkan nama saya Syaza Nadira Kirani. Usia saya 11 tahun dan saya tinggal di kabupaten Subang, Jawa Barat. Saya bersekolah di SD Negeri Rosela Indah Subang dan saya kelas 6.
Saya menulis surat ini ingin mengutarakan sesuatu, pak. Saya setiap hari bangun pagi sekali, karena saya seorang muslim, jadi saya memang harus bangun pagi untuk sholat subuh. Pada saat saya bangun, mama saya sudah bangun duluan dan bahkan sudah memasak sarapan untuk kami. Setelah sholat subuh, saya ingin sekali membantu mama di dapur atau membersihkan rumah sebentar. Tapi biasanya tidak bisa, pak. Saya harus langsung mandi, lalu bersiap untuk berangkat sekolah. Saat itu bekal makanan saya sudah siap dibawa, disiapkan oleh mama. Saya dan kedua kakak saya lalu sarapan dengan terburu-buru, kadang tidak sempat kami habiskan masakan yang mama kami siapkan dengan susah payah itu. Kami juga kadang tidak sempat membantu mama memberrskan meja, kami harus langsung mengejar angkutan umum untuk berangkat ke sekolah.
Saya kadang berpikir, itu terjadi pada kami hampir setiap hari, padahal rumah kami tergolong dekat dari sekolah. Lalu bagaimana pagi hari teman-teman saya yang rumahnya jauh dari sekolah? Pasti lebih sibuk dari kami. Belum lagi kendala rute dan transportasi. Nggak kebayang pak, bagaimana sibuknya mama-mama mereka tiap pagi.
Karena itu, bisakah saya memohon agar sekolah dimulai agak lebih siang? Bukan untuk bermalas-malasan pak, tapi agar saya bisa sedikit membantu mama saya di pagi hari, dan memakan habis sarapan yang sudah mama sediakan dan masak dengan penuh cinta. Meskipun saya tahu mama saya pasti ikhlas mengerjakan semuanya sendiri, tapi saya ingin jadi anak yang lebih berbakti dengan melakukan hal kecil seperti menghabiskan sarapan saya setiap hari. Karena sungguh, masakan mama saya itu enak sekali.
Demikian surat saya, pak Presiden. Semoga tidak terlalu panjang dan membosankan karena hanya berisi harapan sederhana dari seorang anak SD. Saya juga berharap jalanan jadi lebih ramah pejalan kaki, karena saya kadang pulang berjalan kaki dan beberapa ruas jalan tidak ada trotoarnya atau rusak sehingga tidak nyaman untuk berjalan.
Semoga Pak Presiden selalu sehat, dan tetap semangat. Kami menghormati dan menjadikan bapak tauladan kami.
Terimakasih
Syaza Nadira Kirani