
Palu-Sulawesi Tengah. Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak melaksanakan kegiatan TOT (Training Of Trainer) selama 3 hari yaitu pada tanggal 20, 21, dan 22 Maret 2023. kegiatan yang berlangsung di Hotel Kampung Nelayan tersebut dihadiri oleh 15 Orang Peserta dari 7 sekolah yang ada di kota Palu, yakni SMAN 1 Palu, SMAN 3 Palu, SMAN 4 Palu, SMA Model Terpadu Madani Palu, SMA Al-Azhar Mandiri Palu, dan SMK Yadika Palu.
Kegiatan TOT (Training Of Trainer) di buka oleh Manager Area PKPA Sulteng Muhammad Bagdad, beliau mengatakan “ Melalui kegiatan TOT (Training Of Trainer) ini dapat menjadi wadah edukasi untuk anak-anak dalam meningkatkan Kapasitasnya masing-masing, sebagai seorang peer Edukator.
Hari Pertama kegiatan TOT (Training Of Trainer), Koordinator wilayah Palu Laju Wardi menjelaskan kepada para perserta terkait Modul e-learning yang nantinya akan digunakan sebagai panduan untuk anak-anak. Materi yang dimaksudkan yaitu materi yang ada di dalam Modul e-Learning diantaranya be a buddy not a bully, Add Friends not stranger, something are not worth to sharing dan dude that’s not cool. Para perserta juga diperlihatkan Vidio animasi terkait beberapa materi yang ada di stairway fondation yang kemudian mereka akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di dalam vidio animasi tersebut hingga selesai.
Sebelum masuk pada sesi untuk mempersentasekan materi, Para perserta melakukan role play, mereka diminta untuk melakukan sebuah advokasi kesekolah terkait kekerasan seksual. Bagaimana mereka menyampaikan kasus tersebut kepada pihak sekolah.
Para perserta dibagi kedalam 4 kelompok yang nantinya masing-masing kelompok akan mempersentasikan materi yang telah disiapkan sesuai dengan modul e-learning. Kelompok pertama mempersentasikan tentang be a buddy not a bully, kelompok kedua mempersentasikan materi add friends not stranger, kelompok ke tiga mempesentasikan something are not worth sharing dan kelompok empat mempersentasikan dude that’s not cool.

Pada hari kedua kegitan materi disampaikan oleh fasilitator kak musfira safari yang merupakan bagian dari jawara internet sehat dan merupakan anggota di jaringan narasumber literasi digital kominfo dan siberkreasi. Beliau menyampaikan tentang basical publik speaking tentang teori dasar dalam membangun publik speaking, public speaking for teen bagaimana anak remaja berbicara di depan publik serta masalah-masalah apa yang dihadapi para remaja serta bagaimana mencari solusi yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut.
Pada sesi can I be peer educator? Kak musfira safari menyampaikan apa saja kriteria untuk menjadi seorang peer edukator, dimulai dari be a friend yaitu bagaimana menjadi seorang teman yang baik dan pendengar yang baik untuk teman, being an educator bagaimana menjadi seorang pendidik. bagaimana seorang pendidik mengambil peran dengan berbagai cara yang strategis untuk memberikan sebuah edukasi. Kemudian being a role model, bagaimana seorang pendidik sebaya menjadi seorang role model untuk teman-teman remaja lainnya. Dan being team member yaitu bagaimana seorang pendidik sebaya memiliki komitmen serta mengetahui apa saja yang menjadi tujuannya.
Pada sesi selanjutnya kak musfira menyampaikan bagaimana seorang remaja siap menjadi seorang peer educator, banyak keuntungan yang didapatkan ketika menjadi pendidik sebaya, salah satunya yaitu memungkinkan partisipasi aktif anak-anak dan remaja, pengetahuan dan kemampuan yang didapatkan akan semakin meningkat, serta apa saja kiat-kiat menjadi seorang pendidik sebaya.
Hari ketiga pelaksanaan kegiatan TOT (Training Of Trainer) yaitu sebuah role play dimana para perserta dibagi ke dalam empat kelompok, yang masing-masing kelompok akan berperan untuk mengasah publick speaking mereka dan juga menjadi peer edukator, materi yang akan dipersentasekan sesuai dengan materi yang ada di dalam modul e-learning, fasilitator kak musfira akan berperan sebagai juri untuk menilai kemampuan, serta bagaimana para perserta menunjukan skill public speaking dan mengimplementasikan teori-teori yang telah di ajarkan di hari kedua.



Sebelum kegiatan TOT (Training Of Trainer) di tutup, kak musfira selaku fasilitator “mengharapkan agar para perserta berani untuk tampil di depan umum, mengasah kemampuan public speaking dengan cara terus berlatih, dan harapannya melalui pelatihan ini, para perserta yang hadir siap untuk menjadi peer edukator (pendidik sebaya)’’ (DMC-Apri)