
Aceh Tamiang, 4 Februari 2025 – Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bersama KONSORSIUM SMART dan Forum Stakeholder Perlindungan Anak (FSPA), bekerja sama dengan BPBD Aceh Tamiang, menggelar workshop “Pengembangan Strategi Komunikasi Desa Bersaudara di Daerah Hilir.” Kegiatan ini didukung oleh program ToGETHER melalui tim program di Aceh Tamiang dan diadakan di Balai Serbaguna Desa Teluk Kemiri, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang. Workshop ini diikuti oleh 30 peserta dari empat desa dampingan di wilayah hilir, yaitu Desa Rantau Pakam, Teluk Halban, Teluk Kemiri, dan Teluk Kepayang.
Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas komunitas dalam pengelolaan risiko bencana melalui strategi komunikasi yang efektif antar desa. Dalam sambutannya, Ismail Marzuki, selaku Manajer Proyek Program MARS CDCAAD, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari upaya pengembangan mekanisme Desa Bersaudara di kawasan hilir. Ia berharap workshop ini dapat mempererat ikatan sosial dan persaudaraan antar warga serta menciptakan panduan komunikasi dan koordinasi yang lebih efektif dalam pengelolaan desa bersaudara.
Dalam sesi fasilitasi, PKPA melibatkan fasilitator daerah Destana, Habibie Hafidz Waliy, serta narasumber dari berbagai lembaga, seperti Syarwandi dari BPBD Kabupaten Aceh Tamiang, Muhammad Bardin Daulay dari perwakilan TAGANA, dan Maulana Zikri dari perwakilan PMI. Para peserta mengikuti diskusi kelompok dan menyusun model strategi komunikasi desa bersaudara yang relevan, kemudian memaparkan hasil diskusi mereka.



Melalui workshop ini, diharapkan desa-desa di wilayah hilir Aceh Tamiang dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan, memperkuat hubungan sosial antarwarga, serta meningkatkan efektivitas penyampaian informasi. Selain itu, workshop ini juga bertujuan untuk menyediakan panduan komunikasi dan koordinasi yang dapat digunakan dalam pengelolaan desa bersaudara guna menghadapi berbagai tantangan di masa depan.