Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku sehari-hari yang didasarkan pada kesehatan & kebersihan sehingga setiap anggota harusnya dapat berperan untuk melaksanakannya. PHBS pada dasarnya merupakan sebuah upaya utk menularkan pengalaman mengenai prilaku hidup sehat melalui individu, kelompok, ataupun masyarakat luas.
Masalah kesehatan seringkali muncul di masyarakat tanpa disadari dan diketahui penyebabnya. Terutama bagi masyarakat yang bekerja sebagai pemulung atau yang berada di slum area seperti di pinggiran rel, di sekitar terminal dan pemukiman para pemulung apalagi dalam kondisi pandemic covid-19 saat ini. Dampak perilaku yang tidak sehat dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit seperti diare, kolera, ISPA, karies gigi, penyakit kulit, TB, DBD dan lebih mudah tertular penyakit infeksi lainnya.
Menyikapi kemungkinan yang dipaparkan sebelumnya, PKPA menginisiasi pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat pada Agustus silam. Pelatihan ini dilaksanakan di Kitto art cafe JL. Wahid hasyim dan mendapatkan antusias yang sangat luar biasa dari orangtua dampingan dan remaja yang didampingi oleh SKA-PKPA. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme para undangan yang hadir melebihi kuota yang direncanakan. Undangan yang sebelumnya direncanakan hanya 30 orang dari 3 komunitas, namun pada kenyataannya hadir sebanyak 32 peserta. Seluruh peserta berasal dari dampingan SKA-PKPA yaitu kelurahan sei agul, lalang dan kwala bekala. Kegiatan ini difasilitasi langsung oleh Ismail Marzuki selaku koordinator PKPA Emergency Aid (PEA).
Salah satu peserta yang merupakan orang tua dampingan SKA – PKPA, Dina Simanjuntak, menjelaskan bahwa ternyata cuci tangan ada caranya, bukan hanya sekedar mencelupkan tangan saja kalau kita mau makan. Saya jadi tau ada 7 langkah cara mencuci tangan yang baik dan benar dan dengan menggunakan air yang mengalir.
Harapan juga disampaikan oleh Koordinator PKPA, Camelia Nasution “Melalui Pelatihan PHBS sini harapan saya selain untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku hidup bersih di seluruh anggota dampingan, selain itu peserta yang terlatih hari ini bisa mengajak dan menularkan informasi terkait materi PHBS terhadap anggota masyarakat yang ada di komunitas tersebut. Dengan kata lain mereka menjadi agen perubahan atau pendidik sebaya bagi komunitasnya.” Ujarnya. (DMC – Jujuk)