Medan, 15 Agustus 2022
Kepada Yth.
Bapak presiden RI
Di tempat
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera teruntuk bapak pemegang tahta di bumi Indonesia.
Terima kasih, telah menjadi pemimpin. perlu bapak ketahui, saya mengetik ini, berharap bapak tak seperti dugaan. yang menutup telinga, atas tangisan tangisan pedih karna kedinginan. yang tidak pernah sadar, bahwa banyak penghuni di bawah kolong jembatan. bukan ! bukan makhluk halus yang saya maksud. tetapi, tubuh mungil berjari halus. mungkin saja, mereka sekarang tengah melantunkan satu dua lagu yang nadanya tak beraturan, berharap dapat belas kasihan. atau mungkin separuh lagi tengah sudut ke sudut berjalan menenteng tisu yang akan lebih murah jika dibeli di pasar. bagaimana mungkin saya bisa lelap terpejam? Jika teman senegeri tak bisa hidup layaknya manusia. seakan akan memang seperti itu seharusnya jalan takdir untuk mereka, meskipun tidak. bagaimana ya pak rasanya jadi mereka?
Pasti iri sekali, melihat anak lain memakai seragam rapi pergi bersemangat ke sekolah, tertawa lepas bersama teman, hidup seakan tidak ada beban. dan memang harusnya tidak ada beban. mereka saja yang dewasa terlalu cepat. tubuh kecil mereka bahkan terlihat semakin kecil. penelantaran, pak. Kejam sekali, bagaimana akhirnya anak-anak yang bahkan tak pernah berharap untuk lahir, harus berani melawan hidup yang kejam. rasanya tak tega, mungkin mereka tak pernah dipeluk orang tuanya, entah karna dibuang atau karna ditinggal. mereka sudah sangat beku Karna tak pernah dihangatkan oleh peluk. Bapak adalah ayah di bangsa ini, tolong peluk mereka, tolong rangkul mereka, buat mereka merasakan hidup sebagai anak, anak Indonesia yang dicintai. saya paham, tak mungkin untuk bapak dengan kedua tangan yang bapak punya untuk memeluk seluruh anak itu sekaligus. Maka, silahkan peluk satu demi satu, asal mereka semua bisa merasakannya. Tak banyak kata dapat saya tuang, namun harapan kepada tuan akan selalu dalam, semoga terbaca.
Sekian serta terima kasih, dari saya, anak bangsa yang ingin anak lain merasakan menjadi anak seutuhnya.