Curah Hujan yang deras melanda kota medan dan sekitarnya di penghujung bulan februari 2022. Curah hujan tersebut membuat sungai – sungai di kota medan meluap. Akibatnya, 14 kecamatan di kota medan terendam banjir. Salah satu pemukiman masyarakat yang paling parah terdampak banjir adalah Kelurahan Hamdan dan Kelurahan Sei Mati yang berada di sekitar sungai deli.

Pusat Kajian Dan Perlindungan Anak (PKPA) melalui unit PKPA Emergency Aid (PEA) melaksanakan respon cepat banjir kota medan selama 2 hari (04 – 05/03/2022) pada kedua kelurahan tersebut. Respon cepat ini berupa pendistribusian biscuit, minuman, alat tulis dan Psikososial, mengingat anak-anak juga menjadi korban yang terdampak banjir.
“Luar biasa sekali, ada respon cepat dari PKPA untuk adik-adik di pinggiran sungai deli yang terdampak banjir, Adik adik sangat bahagia sekali dengan adanya Psikososial sebagai hiburan setelah terkena banjir.” Ujar Lukman Hakim, salah satu masyarakat Kelurahan Sei Mati.
Koordinator PEA Ismail Marzuki menjelaskan bahwa respon cepat ini dilaksanakan karena melihat Bencana Ekologis Banjir yang melanda kota medan yang sangat berdampak bagi masyarakat khususnya anak-anak yang bertempat tinggal di pinggiran sungai. Beliau juga menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya berupa makanan dan minuman, namun juga layanan psikososial seperti mendongeng dan rangkaian permainan yang bertujuan untuk menghibur anak-anak dari trauma yang diakibatkan banjir yang meresahkan dan merusak rumah dan harta benda mereka. -Rizky (Team DMC)