Blog

CAC Lakukan Advokasi Untuk Meminimalisir Dampak Dari Pekerja Anak.

Pandemi covid 19 membawa banyak permasalahan bagi seluruh masyarakat dunia, tidak hanya bagi orang dewasa namun berdampak juga kepada anak-anak, khususnya anak-anak di daerah kota medan. Di masa pandemi, penghasilan masyarakat menurun dan mengakibatkan sebagian besar orang tua tidak mampu mencukupi kebutuhan anak mereka. Pada akhirnya anak-anak ikut serta berkerja demi membantu penghasilan orang dan tidak sedikit hal ini mengakibatkan anak putus sekolah.

Hal ini sejalan dengan hasil konsultasi yang dilakukan oleh kelompok anak yang menamakan diri mereka Komite Penasehat Anak. Komite penasehat anak beranggotakan pekerja anak, anak yang berkerja, dan anak yang pernah berkerja baik di sektor formal dan non formal. Bersama PKPA, komunitas anak ini lantas menginisiasi Talkshow Multistakeholder dengan tema meminimalisir dampak pekerja anak di kota medan untuk memaparkan hasil analisis yang dilakukan oleh anak-anak serta rekomendasi yang juga disusun oleh anak kepada pemerintah (27/12/2021).

“Talkshow multistakeholder ini bertujuan agar pemerintah lebih memperhatikan pelaksanaan undang-undang tentang pekerja anak, sudah berjalan dengan baik atau belum. Karena sampai saat ini masih banyak pekerja anak yang kami temui.” Papar Mikha Gulo, anggota Komite Penasehat Anak sekaligus narasumber dalam talkshow ini.

Pada kesempatan kali ini, Mikha berkolaborasi dengan Delfia Simatupang dalam memaparkan hasil analisis dan rekomendasi terkait pekerja anak. Paparan mereka membuktikan bahwa masih banyak anak-anak yang berkerja khususnya dikota medan. Sebagian besar anak-anak yang berkerja adalah pemulung, pedangang asongan, pengamen, dan berkerja di toko-toko kecil serta rumah makan skala kecil.

Paparan anak-anakk direspon dengan positif oleh pemerintah yang diwakilkan oleh Dinas Sosial Kota Medan & Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak & Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan (DP3APM). “Pemerintah akan terus berusaha meminimalisir dampak pekerja anak khususnya di kota medan. Kami telah berusaha untuk mengatasi anak-anak yang berkerja di jalan dengan melakukan sosialisasi, penertipan dan pembinaan terhadap gelandangan, pengamen, anak jalanan, pengemis, dan manusia silver. Saat ini kami juga memiliki beberapa program yang diharapkan dapat meminimalisir anak yang berkerja.”  Papar Bapak Plt Kepala Dinas Sosial, Fakhrudin Harahap dalam kegiatan tersebut.

Komite penasehat anak cukup senang dengan respon positif pemerintah, namun mereka berharap pada kegiatan talkshow berikutnya yang tengah mereka persiapkan, Dinas ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan dapat hadir dan memberi masukan terhadap temuan dan rekomendasi yang dilakukan oleh anak terkait isu pekerja anak khususnya di kota medan.

Kontak Pengaduan Kasus