
Tiga puluh dua anak dan orang muda yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia melakukan konsultasi nasional sejak 14 – 15 Mei 2022 untuk memetakan permasalahan perlindungan anak yang masih terjadi di sekitar mereka. Lima bentuk kekerasan akhirnya muncul sebagai permasalahan yang mereka prioritaskan sebagai permasalahan yang membawa dampak terburuk bagi anak-anak. Kelima permasalahan tersebut adalah kekerasan dan eksploitasi seksual, kekerasan fisik dan psikis, kekerasan online, kekerasan anak minoritas serta eksploitasi ekonomi anak.
Naura salah satu peserta dalam konsultasi nasional memaparkan salah satu bentuk pelecehan seksual yang dialami oleh anak yang bekerja sebagai asisten rumah tangga. Sejalan dengan apa yang disampaikan Naura, peserta konsultasi lainnya, Eva menceritakan pengalaman seorang sisiwi yang juga mengalami pelecehan bahkan oleh oknum pengajar yang seharusnya melindungi murid-muridnya.
Tidak hanya menyoroti masalah kekerasan seksual, Icha, peserta konsultasi yang berasal dari belawan menyatakan bahwa di daeranya masih sering terjadi diskriminasi gender, dimana anak perempuan dianggap tidak terlalu membutuhkan pendidikan karenan nantinya akan menikah dan hanya akan menjadi ibu rumah tangga.
Permasalahan utama yang berhasil disimpulkan oleh anak dan orang muda melahirkan 15 rekomendasi. Rekomendasi ini lantas akan disampaiakan oleh 6 perwakilan anak dan orang muda pada Konferensi Nasional “ Kebangkitan Nasional Perlindungan Anak 2022” pada tanggal 18 – 19 2022.