Building Community Resilience based on Disaster Risk Reduction, Livelihood Sustainability and Increasing Hygiene

Proyek ini akan dilaksanakan di dua desa, yaitu Desa Nupabomba dan Wani di Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Secara umum, Kabupaten Donggala, Sigi dan Kota Palu memiliki kebutuhan yang sama pasca gempa, tsunami dan likuifaksi. Kebutuhan akan pengetahuan pengurangan risiko bencana merupakan hal yang mendasar karena ketiga wilayah tersebut termasuk dalam wilayah rawan bencana.

Tentunya pascabencana, sektor ekonomi masyarakat juga terpengaruh yang mengakibatkan banyak sektor lain yang mengalami kerentanan, seperti perlindungan, kesehatan, dan pendidikan anak. Hal ini semakin rentan sebagai akibat dari dampak pandemi COVID 19 yang telah berlangsung lebih dari setahun di Indonesia, dalam hal ini untuk pencegahan wabah penyakit ini, WASH dan intervensi sektor kebersihan memiliki peran penting yang mana akan menjadi rekomendasi umum di lingkungan rumah tangga.

Beberapa kebutuhan masyarakat di lokasi proyek saat ini mengutamakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana (alam maupun non alam), baik melalui sosialisasi maupun pelatihan. Di sisi lain, dampak bencana yang membuat keluarga semakin rentan terhadap akses ekonomi dan mata pencaharian menjadi pertimbangan untuk mendukung masyarakat melakukan pemulihan ekonomi.